EKOPOLIS.CO.ID, Gorontalo – Mahasiswa Jurusan Pemikiran Politik Islam (PPI) IAIN SMART menyatakan dukungan penuh terhadap upaya penguatan partisipasi pemilih yang dilakukan oleh sivitas akademika PPI bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Gorontalo. Keterlibatan ini dinilai sebagai langkah strategis dan progresif dalam menghadirkan demokrasi yang lebih partisipatif, inklusif, dan berkelanjutan.
Mahasiswa PPI menilai bahwa keterlibatan Ketua Jurusan Pemikiran Politik Islam IAIN SMART sebagai narasumber dalam podcast diskusi kepemiluan bersama KPU Kabupaten Gorontalo Utara merupakan bukti nyata bahwa kampus tidak hanya menjadi ruang produksi teori, tetapi juga hadir langsung menjawab persoalan demokrasi di tengah masyarakat.
Menurut mahasiswa PPI, rendahnya partisipasi pemilih tidak dapat diselesaikan dengan pendekatan teknis semata, seperti sosialisasi administratif atau imbauan normatif. Diperlukan pendekatan yang lebih substansial, kontekstual, dan menyentuh kebutuhan riil masyarakat. Pandangan ini sejalan dengan gagasan yang disampaikan dalam diskusi publik tersebut, yang menekankan pentingnya membangun hubungan emosional dan kepercayaan antara masyarakat, kandidat, serta penyelenggara pemilu.
Mahasiswa Pemikiran Politik Islam IAIN SMART menegaskan bahwa pendidikan politik harus dimulai dari pemahaman terhadap realitas sosial masyarakat. Ketika pemilu dipahami bukan sekadar rutinitas lima tahunan, melainkan sebagai instrumen perjuangan kepentingan publik, maka kesadaran politik masyarakat akan tumbuh secara alami.
“Kami melihat langkah ini sebagai bentuk tanggung jawab akademik dan moral. Demokrasi tidak boleh berjalan tanpa partisipasi rakyat, dan kampus memiliki peran strategis dalam mengisi ruang-ruang kesadaran politik tersebut,” ujar perwakilan mahasiswa PPI.
Lebih lanjut, mahasiswa PPI menilai kolaborasi antara perguruan tinggi dan KPU merupakan bentuk sinergi yang harus terus diperluas. Kampus, dengan basis keilmuan dan kajian kritisnya, dapat menjadi mitra strategis penyelenggara pemilu dalam merumuskan strategi peningkatan partisipasi yang lebih humanis dan berbasis kebutuhan masyarakat.
Mahasiswa juga mengapresiasi keterbukaan KPU Gorontalo Utara dalam melibatkan akademisi dan mahasiswa dalam diskursus kepemiluan. Hal ini menunjukkan adanya kesadaran bersama bahwa demokrasi yang sehat membutuhkan kolaborasi lintas sektor, termasuk dunia pendidikan.
Bagi mahasiswa Pemikiran Politik Islam IAIN SMART, keterlibatan ini bukan hanya soal meningkatkan angka partisipasi pemilih, tetapi juga membangun kualitas demokrasi. Demokrasi yang berkualitas adalah demokrasi yang melibatkan rakyat secara sadar, kritis, dan bertanggung jawab.
Sebagai bagian dari generasi muda dan kaum intelektual, mahasiswa PPI IAIN SMART menegaskan komitmennya untuk terus berada di garda terdepan dalam mengawal demokrasi, mendorong literasi politik, serta memastikan bahwa suara rakyat benar-benar menjadi fondasi utama dalam proses politik di Gorontalo. (*)


















