EKOPOLIS.CO.ID – Desa Olonggata, yang berada di kawasan pesisir Kabupaten Parigi Moutong, kini berada dalam kondisi memprihatinkan akibat tidak adanya tanggul penahan ombak. Dalam beberapa tahun terakhir, masyarakat setempat merasakan peningkatan kekuatan gelombang laut, terutama pada musim tertentu, hingga menyebabkan air laut berulang kali meluap ke area permukiman. Situasi ini menimbulkan keresahan mendalam, sebab selain mengancam rumah-rumah warga, luapan air laut juga berpotensi merusak fasilitas umum dan lahan produktif.
Secara geografis, wilayah pesisir memang memiliki tingkat kerentanan tinggi terhadap abrasi dan gelombang pasang. Perubahan iklim yang memicu naiknya permukaan air laut dan intensitas ombak yang semakin kuat memperburuk kondisi tersebut. Tanpa adanya infrastruktur perlindungan seperti tanggul atau pemecah ombak, Desa Olonggata menjadi sangat rentan terhadap abrasi serta terjangan gelombang besar yang datang sewaktu-waktu.
Ketiadaan tanggul ini membuat warga hidup dalam kecemasan setiap kali terjadi pasang tinggi. Keluarga yang tinggal paling dekat dengan bibir pantai merasakan dampak paling parah dan harus terus waspada terhadap ancaman yang berulang. Kondisi tersebut juga memunculkan kritik terhadap pemerintah desa dan Kabupaten Parimo yang dinilai belum mengambil langkah strategis untuk mengantisipasi risiko lingkungan yang mengancam keselamatan masyarakat.
Salah satu warga Olonggata, Rifkian, menyampaikan harapan besar agar pemerintah Kabupaten Parigi Moutong dan pemerintah desa segera turun tangan. Ia menuturkan bahwa kondisi ini sudah tidak bisa dianggap sepele.
“Setiap musim angin kencang, kami tidak bisa tidur tenang. Ombak besar sering sekali masuk sampai ke permukiman. Kami hanya berharap pemerintah, baik kabupaten maupun desa, benar-benar melihat ini sebagai masalah mendesak,” ujarnya kepada wartawan Ekopolis.(9/12/2025)
Ia menegaskan bahwa warga tidak menuntut sesuatu yang berlebihan, melainkan perlindungan dasar terhadap ancaman bencana.
“Kami butuh tanggul atau pemecah ombak sebagai perlindungan. Kalau kondisi ini terus dibiarkan, bukan hanya rumah kami yang rusak, tetapi keselamatan keluarga juga terancam. Kami mohon pemerintah segera bertindak sebelum terjadi bencana yang lebih besar,” tambahnya.
Situasi ini menjadi pengingat bahwa kebutuhan akan tanggul penahan ombak di Desa Olonggata bukan lagi sekadar usulan pembangunan, melainkan kebutuhan mendesak demi menjamin keamanan, kenyamanan, dan masa depan masyarakat pesisir. Warga berharap pemerintah daerah dapat segera melakukan langkah konkret, mulai dari peninjauan lapangan hingga pembangunan infrastruktur perlindungan pantai, agar warga dapat kembali merasa aman tinggal di wilayah mereka. (*)
















